Ahad 13 May 2012 10:38 WIB

Rakyat Spanyol Marah Turun ke Jalan

Sejumlah polisi Spanyol berdiri dekat tong sampah terbakar. Terjadi bentrok antar massa protes dengan aparat dan aksi kekerasan dalam demonstrasi yang berujung rusuh di Barcelona
Foto: AP
Sejumlah polisi Spanyol berdiri dekat tong sampah terbakar. Terjadi bentrok antar massa protes dengan aparat dan aksi kekerasan dalam demonstrasi yang berujung rusuh di Barcelona

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID - Massa pegiat yang meneriakkan "kemarahan" turun ke jalan di seluruh Spanyol, Sabtu (12/5), dalam pamer kekuatan luar biasa satu tahun setelah tersulutnya protes global yang menentang ketidakadilan ekonomi.

Puluhan ribu orang berkumpul di lapangan Puerta del Sol di Madrid tengah, tempat lahir gerakan rakyat mereka guna menentang ketidakadilan, pengangguran yang meroket dan pengurangan pengeluaran yang mengguncang lembaga politik.

Banyak pemrotes telah berpawai ke lapangan tersebut selama berjam-jam dalam kelompok terpisah dari semua rah dan membangkang terhadap peringatan resmi bahwa mereka harus bubar setelah pukul 23.00 waktu setempat (Ahad, 03.00 WIB).

Tepat tengah malam, sebagaimana dijanjikan, mereka mengangkat senjata ke udara dan mengheningkan cipta sebelum berteriak," Ya, kita dapat, ya kita dapat." Itu merupakan tanda pembangkangan.

Ahad dinihari, beberapa ribu pemerotes tetap bertahan di lapangan itu, dengan dikelilingi oleh banyak mobil polisi yang diparkir di jalan-jalan di dekatnya.

Polisi Madrid memperkirakan 30.000 orang telah ikut dalam protes sepanjang Sabtu, demikian laporan AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Ahad pagi.

Di Barcelona, kota besar kedua Spanyol, pemrotes berjumlah 45.000, kata polisi, dan 220.000, menurut penyelenggara.

Pawai tersebut, yang diselenggarakan di 80 kota besar dan kecil di seluruh Spanyol meluncurkan protes empat-hari yang direncanakan berakhir pada 15 Mei, peringatan kelahiran gerakan itu, yang dinamai 15-M.

Gerakan tersebut, yang sangat mengandalkan jaringan sosial daring untuk berkampanye dan menata diri, telah mengilhami protes serupa di Inggris sampai aksi Occupy Wall Street di Amerika Serikat.

"Kita tak pernah berhenti untuk ada. Bukannya kita kembali, tapi kita tak pernah pergi," kata seorang perawat yang berusia 25 tahun di Barcelona. Ditambahkannya, ia berencana berkemah pada Sabtu malam di lapangan tersebut.

Sementara balai kota Barcelola tampaknya siap menerima pemrotes berkemah untuk masa terbatas, pemerintah di Madrid berkeras mereka takkan mengizinkan terulangnya aksi berkemah yang berlangsung satu bulan tahun lalu di Puerta del Sol, yang mencakup semuanya mulai dari kantin sampai taman kanak-kanak dan perpustakaan.

Pemerintah konservatif Spanyol, yang berkuasa sejak Desember, telah mengeluarkan izin bagi "pemrotes yang marah" untuk menggunakan Puerat del Sol untuk pertemuan selama lima jam pada Sabtu dan selama 10 jam masing-masing selama tiga hari berikutnya.

Wakil Perdana Menteri Soraya Saenz de Santamaria mengatakan pemerintah akan memastikan jam yang ditentukan dipatuhi.

Setahun setelah kelahiran gerakan itu, warga Spanyol bahkan memiliki banyak alasan untuk melancarkan protes: resesi, pengangguran dengan jumlah 24,4 persen bagi seluruh lapisan tenaga kerja dan 52 persen bagi warga yang berusia di bawah 25 tahun, dan sejauh ini pemangkasan penghematan bernilai lebih dari 30 miliar euro.

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement