REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--Seorang pria bersenjata menembak mati seorang juru runding Afghanistan di ibukota Kabul, Ahad (13/5). Juru runding tersebut bernama Maulvi Arsala Rahmani. Ia merupakan mantan menteri Taliban dan anggota paling senior dari Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan yang didirikan Presiden Hamid Karzai dua tahun lalu.
"Dia (Rahmani) terjebak dalam lalu lintas padat saat mobil lain di sebelahnya melepaskan tembakan,"kata kepala unit investigasi polisi Kabul, Mohammad Zahir kepada Reuters. Lanjut Zahir, sopir Rahmani tidak menyadari bahwa Rahmani telah tewas. Ia menambahkan, tidak ada yang ditahan sehubungan dengan penembakan tersebut.
Zahir mengatakan, hanya satu tembakan dilepaskan dan pistol menggunakan peredam. Rahmani meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Taliban melalui juru bicaranya Zabiullah Mujahid membantah bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, meskipun mereka sebelumnya telah mengindikasikan akan menargetkan negosiator perdamaian.
Kedutaan Besar AS di Kabul menyebut pembunuhan anggota dewan perdamaian adalah tragedi dan NATO memuji Rahmani yang berkontribusi terhadap perdamaian.Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arghanistan Janan Mosazai mengatakan rekonsiliasi dengan Taliban akan tetap dilanjutkan meskipun Rahmani terbunuh. "Tak seorangpun kecuali musuh bebuyutan perdamaian di Afghanistan dan wilayah tersebut akan melakukan suatu perbuatan keji,"kata Mosazai.
Rahmani dilaporkan dekat dengan Presiden Hamid Karzai dan merupakan tokoh penting dalam rekonsiliasi dengan para pemimpin Taliban. Rahmani merupakan menteri pendidikan pada masa rezim Taliban, yang memerintah Afghanistan selama lima tahun dan menjadi basis al-Qaida sebelum invasi AS pada akhir tahun 2001.