Senin 14 May 2012 05:50 WIB

Beginilah Nasib WNI Korban Kecelakaan Bus di Prancis

Bendera Prancis
Bendera Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON---Duta Besar RI untuk Prancis Rezlan Ishar Jenie mengunjungi korban kecelakaan bus peziarah asal Indonesia yang mengalami kecelakaan di Loiret, sebagai ungkapan solidaritas sekaligus dukungan moril pemerintah bagi para korban.

Minister Counsellor KBRI Arifi Saiman kepada ANTARA London, Senin mengatakan, 12 peziarah asal Indonesia mengalami kecelakaan di kilometer 40 jalan tol A77 di wilayah Loiret yang berjarak sekitar 140 kilometer dari kota Paris Kamis sore tanggal 10 Mei lalu yang mengakibatkan seorang penumpang wanita Daria Hermawan (48 tahun) meninggal dunia.

Dalam kunjungan ini, Dubes Rezlan Ishar Jenie mengunjungi semua korban yang tersebar di tiga rumah sakit yang lokasinya berjauhan satu sama lain. Kunjungan pertama dilakukan di Rumah Sakit Orleans. Rumah Sakit Orlean merupakan rumah sakit utama sekaligus rumah sakit rujukan di wilayah ini, para korban dengan kondisi kritis dirujuk ke Rumah Sakit Orleans.

Arifi Saiman mengatakan mengingat jarak rumah sakit Orleans cukup jauh dari lokasi kecelakaan, maka para korban dengan kondisi kritis dan luka berat dievakuasi dengan menggunakan helikopter untuk segera mendapatkan penanganan medis.
Para korban, yang meninggal dan luka berat dan ringan, dibawa ke Rumah Sakit Montargis yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Orleans. Sementara itu, seorang pensiunan TNI Angkatan Udara Siman dan istri yang ikut dalam rombongan peziarah ini dirawat di rumah sakit Gien.
Sampai dengan Ahad, sebanyak lima peziarah yang dirawat di Rumah Sakit Orleans dan Montargis diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Mereka adalah Apang Sutisna, Rosalina Sutanti Gunawan, Agus Chandraseputra, Oei Henni Irawati, dan Nanne Hermawan dan selanjutnya ditempatkan di hotel Novotel Orleans sambil menjalani rawat jalan. Di antara para korban, yang diperkirakan masih akan lama menjalani masa perawatan medis adalah Gunawan Godwijaya yang mengalami gegar otak, namun saat ini dilaporkan telah melewati masa kritis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement