Senin 14 May 2012 08:55 WIB

Jelang Hari Nakba, Warga Palestina Demo Di London

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
Warga Palestina menggelar aksi demonstrasi untuk memperingati Hari Nakba atau Hari Bencana.
Foto: AP/Mohammed Zaatari
Warga Palestina menggelar aksi demonstrasi untuk memperingati Hari Nakba atau Hari Bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Warga Palestina di Inggris berunjuk rasa di luar Downing Street, London, Inggris. Mereka menuntut kebebasan Palestina menjelang hari Nakba, yang merupakan penanda diusirnya warga Palestina oleh Israel 64 tahun lalu.

Protes yang terjadi Ahad (13/5) lalu di London digelar oleh beberapa organisasi yang mendukung kebebasan Palestina. Seperti diantaranya Kampanye Solidaritas Palestina, Sahabat Al Aqsa, Inisiatif Muslim Inggris, Stop Koalisi Perang dan Forum Palestina untuk Inggris.

Para pengunjuk rasa tersebut membawa beberapa tulisan yang menunjukan kekecewaan mereka terhadap Israel. Tulisan tersebut diantaranya " bebaskan Palestina", "Akhiri pembersihan etnis di Yerusalem", "Hentikan Judaisasi di Yerusalem", "Akhiri pengepungan di Gaza".

Tak hanya itu mereka juga meneriaki kata-kata seperti "Dari sungai hingga laut di Palestina akan bebas".

Para pengunjuk rasa memperotes insiden yang terjadi pada 15 Mei 1948 lalu. Saat itu, 700 ribu warga Palestina diusir oleh tentara Israel dari tanah mereka.

Para warga lantas menyebut hari tersebut sebagai hari Nakba atau hari bencana. Sejak itu Palestina terus memperjuangkan kemerdekaannya dari penjajahan Israel di tanah mereka.

Menghadapi aksi demo yang dilakukan beberapa warga di luar Downing Street, Duta Besar Palestina untuk Inggris Manuel Hassassian mengatakan, para warga Palestina selalu ingin menentukan nasibnya sendiri. Mereka rindu akan kemerdekaan, sebab selama ini mereka terus diserang dan dimasukan ke dalam penjara oleh tentara Israel.

Hassassian menambahkan, hari ini para demonstran berkumpul melakukan aksi untuk memberitahu Israel. Mereka ingin Israel tahu bahwa lima juta warga Palestina yang tinggal di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur merindukan untuk kembali ke pemukiman mereka.

"Hal untuk kembali adalah hak murni warga Palestina, dan Nakba tak akan berhenti sampai kami bisa kembali," kata Hassassian.

Sementara itu, Ketua Kampanye Solidaritas Palestina Hugh Lanning mengutuk situasi di Palestina. Dimana warganya dijajah, dipenjarakan dan didorong keluar dari tanah mereka.

Ia juga menyerukan larangan G4S, yang merupakan perusahaan keamanan Olimpiade, yang menyediakan pelayanan ke penjara Israel.

sumber : Press Tv
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement