Selasa 15 May 2012 01:08 WIB

Malaysia-Jepang Bantu Kembangkan Ekonomi Islam di Palestina

Rep: Friska Yolanda/ Red: Dewi Mardiani
Anak sekolah Palestina mengerjakan pekerjaan rumah dengan penerangan lilin jelang dimatikannya listrik di Gaza City, Maret 2012
Foto: AFP
Anak sekolah Palestina mengerjakan pekerjaan rumah dengan penerangan lilin jelang dimatikannya listrik di Gaza City, Maret 2012

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- The Japan International Cooperation Agency (JICA) dan the Islamic Banking and Finance Institute Malaysia (IBFIM) melakukan pelatihan perbankan syariah bagi pejabat keuangan di Palestina. Sebanyak 23 orang yang berasal dari kementerian dan lembaga keuangan Palestina akan hadir pada pelatihan yang berlangsung selama dua pekan di Kuala Lumpur, Malaysia, tersebut.

"Pada akhir pelatihan peserta akan diberi sertifikat kualifikasi keuangan syariah oleh institut," ujar eksekutif IBFIM, Datuk Adnan Alias, seperti dilansir laman Bernama, Senin (14/5). Selain training, IBFIM juga memberikan layanan konsultasi untuk mengembangkan institusi serta kerangka regulasi industri syariah di Palestina.

Kepala Perwakilan JICA di Malaysia, Sato Kunihiko, mengatakan kolaborasi Malaysia-Jepang ini merupakan program pertama yang dilakukan untuk membantu pembangunan Palestina. Salah satu upaya untuk membangun Palestina yang layak adalah mengembangkan perekonomiannya, terutama ekonomi Islam.

Dengan kerja sama itu, JICA berharap industri syariah dapat masuk ke Jepang. "Program ini merupakan pelengkap bagi kami untuk membantu pengembangan ekonomi Palestina. Malaysia memiliki pengetahuan dan latar belakang yang kuat terhadap industri syariah sementara Jepang memiliki pengalaman yang luas dalam kerja sama internasional," ujar Sato.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement