Rabu 16 May 2012 02:11 WIB

Gaza Ekspor Pakaian Jadi ke Inggris

Rep: Gita Amanda/ Red: Dewi Mardiani
Para warga Palestina di Gaza. Mereka bertahan dan bertekad tak meninggalkan negaranya
Foto: Sahabat Al Aqsha
Para warga Palestina di Gaza. Mereka bertahan dan bertekad tak meninggalkan negaranya

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA-- Jalur Gaza akhirnya dapat dilakukan untuk mengekspor pakaian jadinya untuk pertama kali ke Inggris. Ekspor ini, menurut laporan Press TV, Selasa (15/5) kembali berjalan setelah larangan ekspor dari Gaza, selama lima tahun oleh pemerintah Israel.

Koordinator pasokan Palestina ke Gaza, Raed Fattouh, mengatakan, sebuah truk yang mengangkut 2.000 potong pakaian wol ekspor telah melalui jalur Gaza menuju pelabuhan di Israel. Ekspor dilakukan dibawah kontrol Israel, Kerem Shalom, di selatan Palestina. Truk kargo tersebut, menurut Fattouh, akan menuju sebuah pelabuhan Israel untuk nantinya dikirimkan ke Inggris.

Meskipun ekspor pakaian akhirnya dapat dilakukan kembali setelah larangan selama lima tahun, namun banyak bisnis lain masih dilarang untuk diekspor dari Gaza oleh rezim Tel Aviv. Fattouh menambahkan, sementara ini belum ditentukan lagi kapan Gaza dapat mengekspor kembali pakaian jadi produksi mereka.

Selama puluhan tahun, Israel tak mengakui keberadaan sekitar 1,7 juta warga Palestina di tanah mereka. Hak-hak dasar mereka dikepung, termasuk kebebasan bergerak dan hak untuk mendapatkan pekerjaan, kesehatan, pendidikan dan penghidupan yang layak.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement