Selasa 15 May 2012 15:42 WIB

Usai Dilantik Hollande Rencanakan Kunjungi Merkel

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Dewi Mardiani
Presiden baru Prancis, Francois Hollande.
Foto: Francois Mori/AP
Presiden baru Prancis, Francois Hollande.

REPUBLIKA.CO.ID,  PARIS -- François Hollande resmi menjabat sebagai Presiden Prancis, Selasa (15/5). Ajudan Hollande mengatakan upacara pelantikan akan berlangsung di Istana Elysee dengan keamanan ketat. Daftar tamu yang hadir meliputi sejumlah mantan pemimpin Sosialis. Pasangan hidup Hollande, jurnalis Valerie Trierweiler, dan keempat anaknya disebut-sebut tidak termasuk dalam undangan.

Setelah kabinet terbentuk, pemerintahan akan berfokus pada kampanye sosialis untuk memenangkan mayoritas parlemen dalam pemilihan legislatif pada Juni. Jajak pendapat terbaru menunjukkan partai sayap kiri mendapatkan 45 persen dari suara di Dewan Nasional.

Sedangkan, partai tengah mendapatkan 32 persen. Front Nasional sayap kanan mengumpulkan sekitar 12 persen suara. Kabinet Hollande diperkirakan terdiri dari campuran pejabat lama dan anggota dari partai sayap tengah.

Hollande telah memerintahkan audit keuangan pemerintah. Uni Eropa memperkirakan Hollande akan memotong defisit menjadi tiga persen dari produk domestik bruto pada 2013 dan menyeimbangkan neraca keuangan pada 2017.

Beberapa jam setelah upacara pelantikannya, ia akan terbang ke Berlin untuk pertemuan perdana dengan Kanselir, Angela Merkel. Kedua pemimpin negara akan membicarakan soal krisis utang zona Eropa, termasuk pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja.

Hollande telah mendengungkan akan menegosiasikan kembali perjanjian fiskal Eropa yang ditandatangani 25 negara. Ia bersumpah akan memfokuskan kebijakan ekonomi Eropa pada pertumbuhan. Perjanjian tersebut adalah gagasan Merkel. Ia telah berulang kali mengatakan perjanjian itu tidak bisa dinegosiasikan. Namun, Merkel meyakinkan ia berkomitmen meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

sumber : AP/Reuters/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement