REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Sebuah sekolah dasar di Palestina ditutup pekan lalu, setelah administrasi Sipil Israel menyita kendaraan yang digunakan untuk mengangkut para guru ke sekolah tersebut.
Para guru awalnya mencoba datang ke sekolah, yang terletak di desa gua Jinda di selatan perbukitan Hebron dengan menggunakan kereta yang ditarik keledai. Namun cara tersebut dinilai tidak efektif dan cukup mengganggu, karena mereka menjadi sering terlambat.
Pada Ahad (13/5) lalu, Pemerintah Israel juga menyita mobil seorang dokter hewan yang dipekerjakan otoritas Palestina. Insiden tersebut terjadi saat dokter akan melakukan vaksinasi domba di desa di wilayah Palestina. Penyitaan kendaraan tersebut bagian dari kampanye memperkuat langkah penertiban Area C, sebagai bagian dari wilayah Tepi Barat yang berada di bawah kontrol penuh Israel.
Tak hanya itu, administrasi Sipil Israel juga mengeluarkan perintah pembongkaran terhadap bangunan sekolah tersebut. Padahal, penduduk di sekitar wilayah tersebut tak memiliki akses ke sekolah lain. Selain itu Pemerintah Israel juga memerintahkan untuk meratakan akses jalan, tenda, pondok dan fasilitas energi surya di wilayah tersebut.
Pemerintah Israel menutup wilayah tersebut, sebab kawasan itu dinyatakan sebagai zona latihan Angkatan Pertahanan Israel. Ini berarti tak ada satu pun orang yang diizinkan untuk tinggal di sana. Warga yang diusir mengajukan petisi kepada Pengadilan Tinggi. Hasilnya mereka diperbolehkan tinggal hingga pengadilan mengeluarkan keputusan akhir.