REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Bentrokan pecah pada Selasa pagi (15/5) antara polisi Israel dan demonstran Palestina yang merayakan Nakba Day. Israel juga mengatakan, proyektil ditembakkan dari Gaza ke negara zionis itu. Meski demikian, tidak jelas apakah itu terkait dengan peringatan Hari Nakba atau bukan.
"Sebuah bom ditembakkan dari Jalur Gaza, sebuah roket atau mortir, mendarat pagi ini di Israel selatan, tidak menyebabkan cedera atau kerusakan," kata juru bicara polisi, Micky Rosenfeld, kepada AFP, seperti dilansir Alarabiya, Selasa (15/5).
Tahun lalu, pasukan Israel menembaki demonstran asal Lebanon dan Suriah saat mereka mencoba melanggar pagar keamanan di perbatasan. Empat pengunjuk rasa dari Suriah tewas bersama dengan 10 lainnya dari Lebanon. Sementara ratusan orang lainnya terluka.
Pihaknya bersiap-siap memperkuat keamanan untuk mencegah kerusuhan yang mungkin terjadi. "Kami berkoordinasi dengan polisi militer dan perbatasan, kami harap peringatan akan tenang," kata Rosendfeld. Dia juga mengaku telah memobilisasi sejumlah unit militer di daerah.
Seorang pejabat militer senior di utara Israel mengatakan, tentara telah dilatih untuk menangani segala situasi, meskipun mereka tidak bersiap-siap untuk demonstrasi besar di sepanjang perbatasan seperti yang terjadi tahun lalu. "Kami bersiap-siap untuk semua jenis provokasi," katanya.
Palestina secara tradisional menandai pada 15 Mei sebagai "Nakba" atau "bencana". Pada tanggal itu, ratusan ribu dari mereka melarikan diri atau diusir dari rumah mereka dalam perang yang menyertai deklarasi Israel kemerdekaan.