REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA--Upaya Mantan miss Universe, Rachael Finch untuk ambil bagian mempromosikan Islam patut dipuji. Miss Australia ini menyisihkan waktunya yang padat untuk menjadi "muslim" selama sehari.
Ia tanggalkan pakaian yang biasa dikenakan dengan mengenakan busana muslim plus jilbab. Menjadi muslim sehari, membuat Finch sadar betapa perbedaan itu perlu mendapat tempat di Australia.
"Aku begitu bahagia menghabiskan waktu sepanjang hari bersama Rebbeca, dan aku melihat stereotip tentang Islam tidak sepenuhnya benar," kata dia seperti dikutip onislam.net, Selasa (15/5).
Menurut Finch, apa yang terjadi di Australia terkait muslim pada dasarnya hanyalah masalah perbedaan. "Tidak peduli apa warna kulit kita, apa yang kita yakini atau latar belakang kita, kita adalah bagian dari Australia," katanya.
Rebbeca Key, yang menemani Finch, mengaku pernah menjadi sosok yang begitu membenci Islam. "Aku sebelum menjadi muslim, seorang pembenci Islam. Aku sering mengatakan kepada mereka (muslim), baik melalui tulisan, komentar radio dan lainnya untuk kembali ke tempat asal bila menolak menerapkan budaya Australia," kata dia.
Seperti diberitakan hampir 60 persen pemilih Australia mengaku khawatir terhadap imigrasi Muslim. Demikian opini yang terekam dalam survey yang dilaporkan Senin (28/2). Tetapi, 65 persen percaya bahwa para imigran
seharusnya tidak mendapatkan diskriminasi terkait agamanya.
Jajak pendapat The Essential Research itu dilakukan sekitar minggu lalu, yang oleh banyak responden imigran Muslim dianggap sebagai isu politik yang penting. Menurut Daily Mail, jajak pendapat tersebut juga menemukan bahwa banyak dari responden memberikan perhatian, yang mendasarkan alasan mereka terhadap informasi yang tidak akurat.