Rabu 16 May 2012 08:41 WIB

250 Siswa Afghanistan Keracunan Air Sumur

Keracunan massal (ilustrasi)
Foto: Antara
Keracunan massal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KHOST -- Sedikitnya 250 siswa laki-laki satu sekolah menengah atas di provinsi Afghanistan timur, Khost, keracunan. Para siswa itu pun langsung dilarikan ke rumah sakit setempat.

"Sebanyak 250 siswa laki-laki telah dirawat di satu rumah sakit di ibu kota provinsi, Kota Khost, Selasa (15/5) pagi. Dalam penyelidikan awal kami menunjukkan, para siswa keracunan setelah kontaminasi air minum mereka di Sekolah Tinggi Warza, Kabupaten Ismail Khil," kata Kepala Kepolisian Provinsi Kost Sardar Mohammad Zazai kepada Xinhua, Rabu (16/5).

Dijelaskannya, beberapa siswa diizinkan pulang setelah perawatan, tetapi beberapa lainnya masih di rumah sakit untuk perawatan medis. Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian itu.

Insiden siswa keracunan ini bukan kali pertama, karena sebelumnya sejak pendidikan Afghanistan dimulai kembali pada akhir Maret 2012, insiden keracunan sudah terjadi dua kali. Lebih dari 150 siswi dirawat di rumah sakit dalam insiden serupa di Provinsi Takhar utara, sementara puluhan gadis keracunan di utara Provinsi Balkh akhir bulan lalu.

Setelah pejuang Taliban mengambil alih kekuasaan pemerintahan di Afghanistan pada akhir tahun 2001, rezim Taliban melarang sekolah untuk anak perempuan. Tak hanya itu, kaum wanita dikungkung di dalam rumah dan tak boleh beraktifitas terlalu banyak di luar rumah mengingat banyaknya kejahatan di negara tersebut.

Lima pekerja pendidikan tewas dan tujuh pekerja lainnya terluka ketika dua kendaraan yang membawa mereka diserang di Kabupaten Urgun, Provinsi Paktika, oleh orang-orang bersenjata, Selasa 8 Mei lalu.

Menteri Pendidikan Afghanistan, Farooq Wardak mengatakan, lebih dari 530 sekolah telah ditutup karena ketidakamanan dan dengan demikian lebih dari 300 ribu siswa telah kehilangan hak mendapatkan pendidikan di 11 provinsi negara itu.

sumber : Antara/Xinhua-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement