Kamis 17 May 2012 08:09 WIB

Inilah Bukti Ilmuwan Nuklir Iran Diteror

Fasilitas nuklir Iran
Foto: telegraph.co.uk
Fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Intelijen Iran, Heidar Moslehi mengatakan Teheran berhasil menemukan petunjuk penting terkait aksi teror berantai terhadap para ilmuwan nuklir Iran.

"Dalam penyelidikan kasus tersebut dan dalam proses identifikasi pelaku teror para ilmuwan nuklir, kami mencapai hasil yang baik, perinciannya akan diumumkan," kata Moslehi di kota Masyhad, timur laut Iran.

Menteri intelijen Iran juga menyinggung penangkapan dan pembongkaran sebuah jaringan teroris yang merencanakan untuk melakukan serangan bom di ibukota Iran, Teheran, selama liburan Nowruz (20 Maret-1 April). Ditambahkannya bahwa dalam hal ini pihaknya akan memberikan perincian lebih lanjut bila diperlukan.

Pernyataan ini dikemukakan Moslehi tepat pada hari eksekusi terhadap mata-mata Israel (Mossad) Majid Jamali Fashi yang membunuh fisikawan nuklir Iran Massoud Ali-Mohammadi pada Januari 2011.

Sebelumnya pada 6 Mei Moslehi kepada wartawan mengatakan bahwa Iran telah melakukan penangkapan penting, dan menjelaskan bahwa pasukan keamanan Iran baru mengidentifikasi dan menangkap sejumlah teroris yang terlibat dalam pembunuhan para ilmuwan nuklir Iran.

Iran menuding AS dan Israel berada di balik rangkaian aksi teror terhadap para ahli nuklir Republik Islam.

Dalam kasus terbaru, Mostafa Ahmadi Roshan diteror pada Januari setelah pengendara motor tidak diketahui menempelkan sebuah bom magnet ke mobilnya di Teheran.

Pada tanggal 29 November 2010, Profesor Dr Majid Shahriari dan Fereydoun Abbasi juga menjadi sasaran serangan teroris; Shahriari tewas di tempat sementara Dr Abbasi, ketua Badan Energi Atom Iran saat itu, hanya menderita luka.

AS, Israel dan sekutu mereka di Barat menuding Iran mengejar program nuklir militer dan menggunakan klaim tersebut sebagai dalih untuk mempengaruhi Dewan Keamanan PBB menjatuhkan empat putaran sanksi terhadap Iran guna memaksa Republik Islam menghentikan program nuklirnya.

Pada bulan November 2011, sejumlah bakal calon presiden AS menekankan pelaksanaan operasi rahasia di Iran mulai dari meneror para ilmuwan nuklir, sabotase program energi nuklir Teheran dan bahkan serangan militer terhadap instalasi nuklir Iran. 

sumber : IRIB/IRNA

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement