Kamis 17 May 2012 09:33 WIB

Polisi Palestina: Ahlan Wa Sahlan, Polisi Indonesia

Para siswa Pusat Pendidikan Latihan Kepolisian Palestina
Foto: sahabat al aqsha
Para siswa Pusat Pendidikan Latihan Kepolisian Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut berbagai perbincangan dengan masyarakat awam, secara umum, Gaza yang sekarang lebih aman dari Gaza sebelum dikepung oleh Zionis Israel.

Semakin banyak perempuan yang berhijab, menutup aurat sesuai tuntunan Islam, meskipun tidak ada undang-undang yang secara eksplisit mewajibkan hijab.

Dari hasil pengamatan selama tiga minggu Tim SA2Gaza berada di Gaza, perempuan dewasa yang nampak keluar rumah tanpa menutup aurat bisa dihitung dengan jari.

Secara umum tugas petugas kepolisian Palestina di Jalur Gaza meliputi pengaturan lalu-lintas, mencegah dan memberantas narkoba, melakukan berbagai investigasi, patroli keamanan di rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, dan lain-lain.

Menurut Kepala Interpol Palestina Mayjen Pol. Mahir Ar-Ramli, ketika Gaza belum dikepung Zionis Israel dan masih berada di bawah kekuasaan pemerintah Fatah, setiap dua malam selalu terjadi pemerkosaan, pembunuhan, dan perampokan.

Menurut Mayjen Pol Mahir, di masa itu Gaza dikuasai oleh Fatah, penguasa ketika itu adalah gabungan dari kelompok-kelompok yang selalu ingin memperbesar wilayah kekuasaannya masing-masing. Termasuk juga dengan cara melindungi kelompok-kelompok kejahatan.

“Warga yang memiliki rasa takut yang besar kepada Allah SWT, tidak akan melakukan kejahatan yang menyusahkan orang lain maupun dirinya sendiri,” kata Mahir.

Dalam kesempatan berkunjung ke Pusat Pendidikan dan Latihan Kepolisian Palestina, yang terletak di pinggir pantai yang indah, Tim SA2Gaza sempat menyaksikan para anggota polisi yang baru saja apel pagi, bergantian menggunakan sajadah untuk melaksanakan shalat Dhuha di lapangan.

Muqaddam Hisyam Al-Kariri, Wakil Direktur Pusdiklat Kepolisian Palestina, menjelaskan kepada Tim SA2Gaza selain dididik dan dilatih keterampilan profesional sebagai polisi, seluruh anggota kepolisian Palestina juga dididik ruhiyahnya secara sungguh-sungguh.

“Selain secara rutin mereka membaca dan memahami Al-Quran, salah satu kurikulum dasar pendidikan kami juga tafsir surah Al-Anfaal dan At-Taubah yang wajib difahami dan dihayati setiap anggota kami,” kata Muqaddam Hisyam di sela-sela latihan.

Dalam memperkuat sistem ketertiban dan keamanan masyarakat, kepolisian Palestina juga melakukan kerja sama penerangan dengan masjid-masjid, saluran televisi dan radio Al-Aqsa, Al-Quds, Al-Bayan, Al-Ayyam, Ar-Risalah, dan Filistin.

Di akhir perbincangan, Brigjen Pol. Amin Al-Batniji mengundang Kepolisian Republik Indonesia untuk datang ke Jalur Gaza dan bersilaturrahim dengan kepolisian Palestina. “Ahlan wa Sahlan. Silakan datang, kalau bisa dilakukan akan menjadi suatu kehormatan bagi kami,” katanya.

sumber : sahabat al aqsha
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement