Kamis 17 May 2012 09:43 WIB

Pakistan Siap Buka Jalur Pasokan NATO

Bendera Pakistan
Foto: www.tiptoptens.com
Bendera Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD---Pakistan, pada prinsipnya telah memutuskan untuk membuka jalur pasokan buat pasukan asing di negara tetangganya, Afghanistan, setelah hampir enam bulan ditutup dan pengumumkan resmi diduga dikeluarkan sebelum atau saat pertemuan puncak NATO 20-21 Mei di Chicago, Amerika Serikat.

Satu panel pemimpin senior militer dan sipil Pakistan mengambil keputusan, Selasa malam (15/5), tapi menahan pengumuman resmi selama dua hari karena ada permohonan untuk menyelenggarakan konsultasi lebih jauh dengan pemegang saham yang terlibat dalam pasokan NATO, kata sumber yang dekat dengan pertemuan tersebut.

Beberapa sumber resmi mengatakan Perdana Menteri Yusuf Raza Gilani, yang memimpin pertemuan Komite Pertahanan Kabinet (DCC) --yang meliputi menteri pertahanan, dalam negeri dan luar negeri dan kepala militer, mendukung pembukaan kembali jalur pasokan NATO.

Fakta bahwa Presiden Pakistan Asif Ali Zardari diundang untuk menghadiri pertemuan puncak NATO di Chicago oleh Sekretaris Jenderal NATO Jenderal Anders Fogh Rasmussen beberapa jam sebelum pertemuan DCC juga membuat para pemimpin Pakistan untuk memutuskan pembukaan kembali jalur pasokan NATO.

Rasmussen pekan lalu memperingatkan Pakistan mungkin tak bisa menghadiri pertemuan puncak Chicago kalau jalur pasokan NATO tak dipulihkan.

DCC menyambut undangan "tanpa syarat" dan sepenuhnya mensahkan keikutsertaan presiden Pakistan dalam pertemuan puncak tersebut, isi pernyataan resmi yang dikeluarkan setelah pertemuan itu, sebagaimana dikutip Xinhua.

Juru bicara Kedutaan Besar AS mengatakan para pejabat Pakistan dan Amerika telah mengadakan pembicaraan di Islamabad selama beberapa hari belakangan guna membahas ketentuan baru bagi NATO untuk menggunakan jalur darat Pakistan untuk mengangkut pasokan.

Banyak pihak menduga pengumuman resmi untuk membuka kembali jalur pasokan tersebut baru dikeluarkan setelah konsultasi guna menyelesaikan persyaratan dan ketentuan baru.

Pakistan menutup jalur pasokan itu untuk membalas tewasnya 24 prajuritnya dalam serangan udara NATO dan menetapkan syarat permintaan ma'af AS bagi pembukaan kembali jalur tersebut.

Keputusan itu dipandang sebagai konsesi atas tekanan yang berlanjut dari AS dan NATO sebab penutupan jalur pasokan tersebut dapat mempengaruhi operasi militer mereka di Afghanistan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement