REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyatakan keinginannya menghadiri Olimpiade di London Inggris untuk mendukung atlet Iran. Namun, menurutnya, hingga saat ini Inggris selaku pihak penyelenggara belum mengundangnya.
Menurut laporan kantor berita resmi IRNA, Ahmadinejad mengaku ingin mendampingi dan memberi dukungan langsung pada para atlet Iran yang bertanding di Inggris. "Saya ingin berada di samping para atlet muda kita di Olimpiade 2012, tapi penyelenggara sepertinya menganggap ini masalah," kata dia dalam pertemuan dengan para atlet yang lolos kualifikasi Olimpiade.
Namun Ahmadinejad tak menjelaskan secara rinci apakah ia telah mendapat undangan resmi untuk menghadiri perlombaan tersebut, atau apakah pemerintah Inggris telah menolaknya masuk. Komite Olimpiade Internasional juga enggan berkomentar mengenai masalah ini.
Selama ini Inggris dan Iran tak menemui kesepakatan terkait program nuklir Iran. Inggris dan Negara Barat menuduh Iran memproduksi atom melalui program nuklirnya. Pada 2011 lalu, Inggris memutuskan hubungan dengan Iran dan menutup kedutaan besarnya di Teheran.
Sebagai balasan, awal tahun ini Iran menghentikan ekspor minyaknya ke Inggris. Hal tersebut dilakukan menanggapi keputusan Uni Eropa untuk menjatuhkan embargo minyak terhadap Iran, yang berlaku Juli mendatang.
Keinginan Ahmadinejad untuk hadir di Olimpiade London juga dianggap sebagai penghinaan terhadap parlemen konservatif garis keras Iran. Selama ini mereka menentang pemulihan hubungan diplomatik Iran dengan Inggris. Bahkan tahun lalu Iran menyatakan keberatannya dengan logo Olimpiade 2012, karena dianggap memuat lambang sion.
Sejauh ini sekitar 50 atlet Iran telah memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam Olimpiade di Inggris. Beberapa cabang yang diikuti para atlet Iran diantaranya angkat besi, gulat, menembak, dan tenis meja.