REPUBLIKA.CO.ID, Iran mengajukan proposal reformasi sistem ekonomi dunia demi meredam gejolak krisis keuangan dan menghilangkan monopoli pada Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Dalam pertemuan Majelis Umum PBB mengenai Debat Tematik Ekonomi dan Keuangan Negara Dunia 2012 di New York, Menteri Perekonomian dan Keuangan Iran, Shamseddin Hosseini menyajikan enam proposal yang menguraikan tawaran Teheran untuk reformasi kebijakan ekonomi global.
Menkeu Iran menekankan perlunya revisi mekanisme ekonomi, termasuk di sektor moneter dan keuangan serta menggantinya dengan sistem fiskal yang sah dalam Islam. "Kita harus berpikir tentang desentralisasi dan manfaat keseimbangan dalam ekonomi global," kata Hosseini.
Dia lebih jauh menyerukan kepada lembaga-lembaga moneter dan keuangan dunia untuk mengalihkan tanggung jawab pengawasan mereka dari negara berkembang ke ekonomi industri maju.
Hosseini juga menegaskan urgensi merombak lembaga manajemen keuangan seperti Bank Dunia dan IMF, seraya mendesak diakhirinya monopoli pada pengelolaan dua lembaga itu.
Pejabat Iran memperingatkan terhadap dominasi politik atas lembaga moneter, seraya mengatakan independensi dan profesional lembaga harus dijaga.
"Penerapan instrumen moneter-keuangan dan lembaga sebagai sarana untuk memberikan tekanan politik tidak akan membuahkan hasil selain kehancuran dan ketegangan dalam ekonomi global, dan penurunan pertumbuhan," katanya.
"Sanksi ekonomi dan keuangan adalah salah satu contoh yang jelas dari kebijakan tersebut yang perlu dikesampingkan," ujar Hosseini.