REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM-- Museum Heritage Palestina akan dibuka kembali di Yerusalem Timur. Pembukaan kembali museum merupakan bagian dari kampanye "Program Dukungan untuk Palestina".
Pembukaan kembali museum Palestina, diungkapkan Perdana Menteri Otoritas Palestina Salam Fayyad dalam sebuah upacara peresmian pada Kamis (17/5) lalu. Museum Dar al-Tifel al-Arabi berisi beragam peninggalan sejarah dan budaya Palestina.
Tak hanya menyimpan beragam peninggalan tersebut, museum ini juga dibangun dengan tujuan melestarikan dan memberdayakan identitas budaya Palestina. Serta sebagai salah satu cara pelestarian sektor warisan budaya di Yerusalem, Tulkarem, Nablus, Bethlehem, dan Hebron.
Koleksi museum meliputi berbagai pakaian tradisional Palestina dan perhiasan yang banyak digunakan masyarakat setempat. Selain itu museum juga memberikan kursus mengenai konservasi dan restorasi tekstil antik, perhiasan dan manuskrip kuno yang berasal dari Palestina.
Pembukaan kembali Museum Dar al-Tifel dan Dar al-Isaaf Nashashibi menghabiskan dana anggaran sebesar 400 ribu euro atau sekitar Rp 4,8 miliar. Dana tersebut didapatkan dari Konsulat Jenderal Italia di Yerusalem, Provinsi Pisa, Centro Nord-Sud Institut, dan Dar al-Tifel al-Arabi.