REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Monopoli ekonomi yang dilakukan oleh Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) dalam meredam krisis ekonomi suatu negara dianggap merugikan dan terlalu mendominasi.
Untuk itu, Republik Islam Iran, mengajukan proposal reformasi ekonomi dunia untuk meredam gejolak ekonomi, dan menghilangkan pola monopoli Bank Dunia dan IMF tersebut.
"Kita harus berfikir tentang desentralisasi dan manfaat keseimbangan didalam menjalankan ekonomi global," kata Menteri Perekonomian dan Keuangan Iran, Shamseddin Hosseini, saat menghadiri debat 'Ekonomi dan Keuangan Negara Dunia 2012', yang diselenggarakan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa, Kamis (17/5) lalu.
Dilansir dari laman Irib.ir, Sabtu (19/5) Shamseddin menyajikan enam proposal tawaran Negeri Shah untuk melakukan reformasi kebijakan ekonomi global. Menurutnya perlu merevisi mekanisme ekonomi, termasuk di sektor moneter dan keuangan, serta mengganti dengan sistem fiskal yang sah dalam Islam.
Dia juga menyerukan kepada lembaga-lembaga moneter dan keuangan dunia untuk mengalihkan pengawasan mereka dari negara berkembang ke ekonomi industri maju.
Shamseddin juga menegaskan penting untuk merombak dua lembaga keuangan seperti Bank Dunia dan IMF tersebut, dan mendesak untuk diakhirinya monopoli pengelolaan dua lembaga tersebut.
Iran mengecam , dominasi politik yang dilakukan oleh lembaga moneter. Dan mengatakan independensi dan profesional lembaga tersebut harus dijaga. Shamseddin menembahkan penerapan instrumen moneter dan keuangan, serta lembaga sebagai sarana untuk memberikan tekanan politik tidak akan membuahkan hasil.
Kata dia kehancuran dan ketegangan dalam ekonomi global, dan penurunan pertumbuhan yang dihasilkan dari keberadaan lembaga monopoli ekonomi tersebut."Sanksi ekonomi dan keuangan adalah salah satu contoh yang jelas dari kebijakan tersebut yang perlu dikesampingkan," kata Shamseddin.