REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Kementerian luar negeri Seoul mengatakan kalau pejabat AS, Korea Selatan dan Jepang telah memulai pembicaraan mengenai Korea Utara, Senin (21/5). Mereka dilaporkan akan membahas isu-isu terkait uji coba nuklir ketiga.
Pertemuan sehari itu melibatkan Glyn Davies, utusan khusus AS untuk kebijakan Korea Utara, Lim Sung-Nam, utusan tertinggi nuklir Korea Selatan, dan dari Jepang, Shinsuke Sugiyama.
Korea Utara, yang gagal meluncurkan roket jarak jauhnya pada 13 April, diduga akan melakoni uji coba nuklir ketiganya. Tindakan Dewan Keamanan PBB yang mengutuk tindakan tersebut dan memperketat sanksi-sanksi yang ada sepertinya masih diabaikan Korut.
Korea Utara berdalih kalau tujuan peluncuran hanya untuk menempatkan satu satelit damai ke orbit. Bagi PBB itu melanggar larangan pengujian teknologi rudal balistik.
Foto-foto satelit bulan lalu menunjukkan indikasi berlangsung aktivitas di lokasi uji coba bom atom itu. Tetapi tidak bisa memperkirakan kapan uji coba tersebut akan dilakukan.
"Menanggapi peluncuran roket yang gagal, masyarakat internasional ... telah dapat mengirim pesan jelas dan konsisten kepada Pyongyang bahwa Korea Utara harus menahan diri dari provokasi lebih lanjut," kata Lim dalam pidato pembukaan pertemuan itu seperti dikutip kantor berita Yonhap.
"Akan ada jalan berbeda bagi mereka jika keputusan yang tepat dibuat," kata Lim.