REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A - Sedikitnya 96 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka dalam serangan bom bunuh diri di ibukota Yaman, Sana'a, Senin (21/5). Pengebom bunuh diri menargetkan tentara yang tengah berlatih untuk parade militer.
Ledakan terjadi di alun-alun al-Sabeen, tidak jauh dari istana kepresidenan. Pasukan keamanan di Sana'a telah menutup akses ke wilayah tersebut.
Sumber pemerintah mengatakan parade militer dijadwalkan akan dilakukan pada Selasa (22/5) untuk memperingati 22 tahun bersatunya Yaman Utara dan Selatan. Sumber kepolisian mengatakan Presiden Abdrabbu Mansour Hadi akan hadir dalam parade.
Pengebom bunuh diri terlihat memakai seragam militer. Ia meledakkan diri di tengah-tengah batalion yang sedang berlatih. Para saksi mata mengatakan tubuh para korban berserakan di sekitar lokasi, seperti dikutip dari AFP.
Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Menurut para saksi mata, suara ledakan terdengar di seluruh negeri. Tak urung, ledakan membuat para warga dilanda kepanikan.
Menteri Pertahanan Yaman Mohammed Nasser Ahmed hadir saat ledakan terjadi. Namun, ia berhasil selamat tanpa luka. Belum jelas apakah parade esok hari akan tetap dilaksanakan.
Serangan tersebut merupakan yang terburuk sejak Presiden Hadi memegang tampuk kekuasaan pada Februari. Hadi berjanji akan terus memerangi kelompok Alqaidah.
Sepuluh hari yang lalu pasukan militer bertempur dengan pasukan Alqaidah di Provinsi Abyan. Sejak Mei tahun lalu, pasukan Alqaidah telah menguasai sejumlah desa dan kota.
Sejak saat itu, 213 orang tewas. Menurut AFP, dari jumlah tersebut, 147 orang di antaranya adalah pejuang Alqaidah, 31 personel militer, 18 militer lokal dan 17 warga sipil.