Selasa 22 May 2012 05:51 WIB

Mau Mundur dari Afghanistan, NATO Malah Pusing Berat

NATO-AS/ilustrasi
Foto: army.mil
NATO-AS/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Penarikan mundur pasukan internasional dari Afghanistan, menyulitkan pakta NATO. Dicemaskan, penarikan mundur yang terlalu cepat akan mengakibatkan kekacauan total di Afghanistan yang pada gilirannya akan menyebabkan Taliban bisa berkuasa lagi.

"Jangan terlalu cepat mundur dari Afghanistan. Pakta NATO pusing tujuh keliling", demikian koran Belanda, de Telegraaf.

Mulai akhir 2014 Afghanistan harus bisa berdikari. Secara bertahap pasukan internasional akan ditarik mundur paling lambat sebelum akhir 2014. Tapi begitu dilantik, kepala negara baru Prancis Francois Hollande mengatakan bahwa ke-3500 militer Prancis di Afghanistan, akan ditarik mundur tahun ini juga. Hal itu mengagetkan Presiden Obama dan kepala NATO, Rasmussen.

Mereka takut negara-negara lain akan melakukan hal yang sama. Program NATO untuk pembangunan kembali Afghanistan bisa hancur berantakan dan Taliban akan memancing di air keruh untuk berkuasa kembali.

Australia dan Ceska sudah mengatakan akan mundur lebih cepat dari Afghanistan. Dalam pertemuan puncak NATO dua hari di Chicago, Presiden Obama berusaha membujuk Prancis dan Australia agar tidak terlalu cepat menarik mundur militernya. Sampai Senin siang, imbauan tersebut tidak ada hasilnya. Pertemuan puncak akan berakhir hari ini.

Ketua NATO Anders Fogh Rasmussen yakin bisa 'mempertahankan solidaritas di antara negara-negara anggota NATO'.

Di pihak lain Taliban tidak tinggal diam. Taliban mengeluarkan pernyataan yang meminta negara-negara NATO lain agar mengikuti jejak Prancis. Menurut Taliban, dukungan bagi misi perdamaian internasional di Afghanistan makin sirna.

sumber : RNW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement