REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA---Harga minyak naik di perdagangan Asia Selasa karena kekhawatiran seputar Iran muncul menjelang pertemuan antara Teheran dan negara-negara Barat mengenai ambisi nuklir Iran, kata analis.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni naik enam sen ke posisi 92,63 dolar As per barel pada perdagangan pagi, dan minyak mentah Brent North Sea juga penyerahan Juni mengalami kenaikan 9 sen menjadi 108,90 dolar AS per barel.
Para pedagang di mana membeli minyak mentah menjelang pertemuan Iran dengan kelompok diplomat P5+1 di Baghdad di mana beberapa sanksi terhadap Teheran kemungkinan akan dibicarakan, kata Nick Trevethan, ahli strategi komoditas senior untuk ANZ Research di Singapura.
Kelompok P5+1 itu terdiri atas lima anggota Dewan Keamanan PBB permanen yakni Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat, plus Jerman.
Pertemuan itu merupakan pembicaraan putaran ke dua antara Iran dengan kelompok tersebut, dengan pertemuan pertama diadakan pada 14 April lalu di Istambul setelah 15 bulan menemui jalan buntu.
Iran dihadapkan pada berbagai sanksi dari PBB, Amerika Serikat dan juga Uni Eropa atas tuduhan bahwa program nuklir republik Islam itu mendorong pengembangan senjata atom.
Namun, Teheran menyatakan bahwa program tersebut murni untuk perdamaian, dan menyatakan bahwa negara-negara Barat agar mencabut berbagai sanksi terhadap negara itu.
Beberapa pelanggan utama minyak mentah Iran termasuk India, Jepang dan Turki mengatakan bahwa mereka akan mengurangi impor minyak Iran, sementara embargo minyak mentah Uni Eropa atas Teheran dijadwalkan akan dilaksanakan penuh pada 1 Juli 2012.