REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Utara mengatakan akan meningkatkan program nuklir mereka dan melakukan langkah-langkah "pertahanan diri" kecuali jika Amerika Serikat menghentikan kecaman dan tekanan atas peluncuran roket dan program atomnya.
Pernyataan ini seolah menghantam kembali pernyataan Amerika Serikat dan negara-negara Kelompok Delapan (G8) Sabtu kemarin, yang mengutuk peluncuran roket jarak jauh Pyongyang pada 13 April.
G8 mengatakan akan mendesak PBB untuk mengambil tindakan dalam menanggapi uji nuklir yang diperkirakan masih akan terus dilakukan Korut.
Juru bicara pemerintah Korea Utara dalam pernyataannya Selasa (22/05), mengatakan mereka akan terus melakukan upaya peluncuran satelit.
"Kami memiliki akses nuklir untuk pertahanan karena kebijakan bermusuhan yang dilakukan Amerika terhadap Korea Utara... Dan kami akan meningkatkan upaya ini sepanjang kebijakan bermusuhan ini masih terus dijalankan," kata juru bicara pemerintah Korea Utara, seperti dikutip BBC dari kantor berita KCNA.
Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya tidak mempertimbangkan "tindakan pertahanan diri tersebut sebagai uji coba nuklir." Mereka tetap bersikukuh tujuan peluncuran tersebut adalah untuk menempatkan satelit ilmiah ke orbit untuk tujuan damai.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
