REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Tenaga Atom Internasional ( IAEA) akan segera menandatangani kesepakatan dengan Iran bertujuan mencoba menyelesaikan perselisihan nuklirnya. Itu dinyatakan Kepala Badan Pengawas Nuklir PBB, Yukiya Amano, Selasa.
Dia mengumumankan hal ini sekembalinya ke Wina dari kunjungan ke Iran, dan pada malam pembicaraan antara Teheran dan negara-negara kuat dunia di Baghdad mengenai krisis yang berlangsung lama atas kegiatan atom republik Islam itu.
"Satu keputusan telah saya buat dengan Jalili untuk mencapai kesepakatan mengenai pendekatan terstruktur," katanya, mengacu pada perunding utama Iran, Saeed Jalili.
"Pada tahap ini saya bisa mengatakan kesepakatan itu akan segera ditandatangani, tetapi saya tidak bisa mengatakan kapan itu akan dilakukan," tambahnya, menggambarkan perjanjian tersebut sebagai "perkembangan penting".
Jalili mengatakan bahwa "perbedaan yang ada tidak akan menjadi hambatan bagi perjanjian," kata Amano, tanpa merinci.
Iran diduga oleh Israel dan negara-negara Barat menggunakan program atomnya itu untuk diam-diam berusaha membuat bom nuklir, tuduhan yang dibantah oleh Teheran.
Pertemuan Rabu adalah antara Iran dan apa yang disebut P5+1 - Amerika Serikat, China, Rusia, Inggris, Prancis dan Jerman.