REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak merosot pada Rabu (Kamis pagi WIB), jatuh ke terendah enam bulan di bawah 90 dolar AS di New York, karena dolar menguat di tengah ketegangan utang zona euro.
"Harga minyak mentah jatuh hari ini karena dolar AS melonjak," kata David Morrison, penyiasat senior di grup perdagangan GFT Markets, lapor AFP.
"Investor mencari greenback (dolar AS) yang relatif aman karena meningkatnya kekhawatiran atas prospek zona euro."
Karena euro menukik ke titik terendah 22-bulan, kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, turun 1,95 dolar AS menjadi ditutup pada 89,90 dolar AS per barel -- tingkat terendah sejak Oktober.
Minyak mentah Brent North Sea untuk Juli jatuh 2,85 dolar AS menjadi 105,56 dolar AS per barel pada akhir perdagangan di London.
Mata uang AS yang kuat membuat minyak dalam denominasi dolar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang tunggal Eropa -- memperlemah permintaan untuk minyak mentah.
Investor menghindari aset berisiko sebelum pertemuan puncak informal Uni Eropa dan setelah mantan perdana menteri Yunani memperingatkan bahwa Athena akan meninggalkan zona euro.
Harga minyak juga jatuh karena berkurangnya ketegangan atas ambisi nuklir produsen minyak mentah utama Iran, kata para pedagang.
Kekuatan dunia menekan Iran untuk menimbang kembali program nuklirnya pada Rabu, menawarkan sejumlah insentif baru yang bagaimanapun akan mengurangi sanksi yang dicari oleh Teheran.