REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak naik pada Kamis (Jumat pagi WIB) setelah para pemimpin Eropa menegaskan kembali keinginan mereka untuk melihat Yunani tetap tinggal di zona euro.

Minyak juga didukung kekhawatiran pasokan di Timur Tengah, menyusul kebuntuan pembicaraan Iran dan kekuatan dunia mengenai program nuklir Teheran yang disengketakan.

Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, naik 76 sen menjadi ditutup pada 90,66 dolar AS per barel.

Kontrak berjangka WTI atau minyak mentah light sweet telah mencapai 89,90 dolar AS pada Rabu, tingkat terendah sejak Oktober.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk Juli naik 99 sen menjadi 106,55 dolar AS, setelah jatuh hampir tiga dolar AS sehari sebelumnya ke tingkat terendah lima bulan.

Matt Smith dari Summit Energy mengatakan, pasar telah istirahat sejenak setelah terpukul oleh berita negatif akhir-akhir ini, terutama dari Eropa.

Fakta bahwa WTI telah kembali melampaui 90 dolar AS memberikan "sedikit harapan" bagi investor yang telah menyaksikan kontrak merosot 16 dolar AS dalam tiga minggu terakhir.

Sedikit kenaikan dalam optimisme didukung oleh pertemuan puncak Uni Eropa pada Rabu malam. Ke-27 negara anggota yang "ingin menyelamatkan Yunani, sehingga membawa banyak dukungan di sana," kata Smith.

Ikuti Whatsapp Channel Republika