REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemberontak Suriah akan membebaskan dua pria Lebanon pada Jumat (25/5). Keduanya diculik di Suriah pekan ini. Satu pernyataan Ketua Pembebasan Rakyat Suriah, Sheikh Ibrahim al-Zoaby, mengatakan upaya sedang dilakukan dengan sejumlah belah pihak di Lebanon, Eropa, dan beberapa negara Arab untuk mengamankan pembebasan para tahanan lain juga. Sekitar selusin peziarah muslim Syiah diculik di Suriah utara.
"Setelah upaya pendekatan dan kontak dilakukan oleh Sheikh, dua dari warga Lebanon akan dibebaskan hari ini. Rezim bertanggung jawab untuk keselamatan mereka," kata pernyataan, yang dikirim ke Reuters.
Suriah sebelumnya telah membebaskan 265 tahanan yang terlibat dalam pemberontakan rakyat terhadap Presiden Bashar al-Assad. "Tetapi tangan mereka tidak berlumur darah," kata kantor berita SANA, beberapa waktu lalu.
Melepaskan tahanan merupakan syarat bagi rencana perdamaian enam pasal yang diperantarai oleh utusan PBB-Liga Arab Kofi Annan bulan lalu. Hal tersebut merupakan salah satu perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 12 April, tetapi telah mengalami pelanggaran sejak itu. Setidaknya, 4.000 tahanan telah dibebaskan sejak November.
Rencana perdamaian Annan juga menyerukan penarikan senjata berat dari perkotaan, gencatan senjata kemanusiaan harian, akses media, proses politik inklusif politik, dan hak untuk berdemonstrasi. Kantor berita negara pada Sabtu lalu juga mengatakan, penjaga perbatasan telah menggagalkan upaya sekelompok teroris bersenjata untuk menyusup perbatasan dari Turki.