REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sejumlah tokoh Islam dan Kristen berada di Nigeria sejak 23 Mei sebagai bagian dari delegasi bersama (joint delegation) yang diprakarsai Alul Bait Foundation dari Jordan dan World Council of Churches, Jenewa.
Siaran pers PP Muhammadiyah yang diterima di Jakarta, Jumat, menyebutkan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin ikut dalam delegasi itu mewakili Muslim Asia.
Delegasi mengunjungi dua provinsi, yakni Kaduna dan Plateu yang dilanda konflik beberapa waktu lalu untuk mencari fakta dari para tokoh agama lokal dan para korban.
Menurut Din Syamsuddin, konflik yang terjadi dipicu faktor non-agama, seperti faktor sosial, ekonomi, dan politik, yang lalu menjadikan agama sebagai alat pembenaran serta faktor pendukung untuk memperkuat basis solidaritas kelompok.
Terdapat juga faktor kesukuan yang kental, yang sering berhimpit dengan afiliasi keagamaan. "Ini yang membuat konflik mendalam dan sukar untuk diatasi," kata Din.
Dalam pertemuan sering diungkapkan perlunya toleransi, kesediaan untuk hidup berdampingan secara damai.
Tokoh yang hadir dan mewakili Muslim adalah Pangeran Ghazi bin Talal dari Jordan, Mufti Bosnia Mustofa Ceric, Syeikh Hussein Abubakar dari Chad.
Wakil dari Kristen adalah Sekjen Dewan Gereja Sedunia Dr. Olav Fykse Tvelt, Dr. Michel Jackson dari AS, dan John Onaiyekan dari Nigeria.
Din Syamsuddin menilai kegiatan ini bisa jadi model untuk mencari solusi konflik yang berdimensi keagamaan, dan jika berhasil dapat diterapkan di tempat lain.