REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Inggris masih menjadi pemasok utama senjata dan kendaraan tempur bagi Kerajaan Arab Saudi. Baru-baru ini Saudi dikabarkan membeli pesawat jet latih buatan Inggris untuk memberkuat Angkatan Udara Saudi. Kabarnya, nilai pembelian pesawat jet latih tersebut mencapai 3 miliar dolar AS (setara Rp 27 triliun)
Seperti dilaporkan kantor berita negara SPA, seorang pejabat kementerian pertahanan Saudi mengungkapkan, perjanjian itu mencakup penyediaan peralatan simulator, pelatihan dan suku cadang. Pejabat itu menjelaskan, jet baru akan membantu pilot Saudi memenuhi syarat untuk menggunakan generasi keempat jet tempur dalam profesionalisme dan efisiensi.
Pembelian itu adalah lanjutan dari kunjungan Menteri Pertahanan Saudi, Pangeran Salman bin Abdul Aziz ke Inggris pada April lalu. Riyadh pada 2006 memesan 72 Typhoons Eurofighter dalam kesepakatan senilai 32,9 milyar dolar AS, termasuk persenjataan dan perawatan jangka panjang.
Jet tempur multi-peran dibangun konsorsium Eropa di mana perusahaan BAE Systems asal Inggris memegang 33 persen saham. Untuk diketahui, Saudi menghabiskan lebih dari 10 persen dari produk domestik bruto pada pertahanan. Pada September 2010, Washington mengungkapkan kesepakatan bernilai hingga 60 miliar dolar AS untuk menjual pesawat tempur F-15, helikopter serang dan peralatan pertahanan lainnya ke Saudi.