REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - "Kelompok teroris yang mapan" ditengarai berada di belakang pemboman baru-baru ini di Suriah. Sekretaris Jenderal PBB , Ban Ki-Moon, Jumat (25/5) mengeluarkan pernyataan itu di dalam surat 12 halaman kepada pimpinan Dewan Keamanan PBB, Agshin Mehdiyev, Wakil Tetap Azerbaijan untuk PBB, yang memangku jabatan bergilir presiden DK untuk Mei.
Kantor jurubicara PBB, Jumat, mengumumkan surat tersebut yang melaporkan situasi paling akhir di Suriah, dibagikan kepada ke-15 anggota dewan.
"Telah terjadi peningkatan dalam sejumlah pengeboman, terutama di Damaskus, Hama, Aleppo, Idlib, dan Deri-Ez-Zor," kata Ban di dalam suratnya. "kecanggihan bom menunjuk kepada keahlian tingkat tinggi yang mungkin menunjukkan keterlibatan kelompok teroris yang sudah mapan."
Pemerintah (Suriah) menyatakan kelompok semacam itu aktif di negeri itu, seperti juga sebagian kelompok oposisi. Front An-Nusra telah mengaku bertanggung jawab atas sedikitnya enam pemboman baru-baru ini.
Serangan belum lama ini meliputi dua pemboman 10 Mei di ibu kota Suriah, Damaskus --ketika dua bahan peledak rakitan (IED) yang diangkut dengan kendaraan dan diperkirakan, masing-masing, seberat satu ton, diledakkan di lingkungan instalasi keamanan pemerintah.
"Situasi secara keseluruhan di Suriah tetap sangat serius dan hanya ada sedikit kemajuan dalam beberapa masalah," kata Ban.