Sabtu 26 May 2012 12:10 WIB

Iran Tuding Azerbaijan Peliharaan Israel

Azerbaijan dan Iran
Foto: Press TV
Azerbaijan dan Iran

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU-- Seorang anggota parlemen senior Iran mengutuk aksi di depan Kedutaan Besar Iran di ibukota Azerbaijan, Baku.Terkait aksi tersebut, menyebut pemerintah Azerbaijan adalah peliharaan Israel.

Wakil Ketua Komite Majelis Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Iran, Hossein Ebrahimi mengatakan, pemerintah Azeri hanyalah pesuruh Washington dan Tel Aviv. Mereka, tudingnya,  melaksanakan perintah tanpa mempertanyakan apa yang diperintahkan.

Pernyataan tersebut keluar setelah sebelumnya, pada 16 Mei lalu sejumlah orang berkumpul di depan Kedutaan Besar Iran di Baku. Sekitar 100 orang yang berkumpul tersebut berasal dari Partai Kemerdekaan Azerbaijan Selatan, Internasional Diaspora Center, dan Kongres Dunia Azerbajian.

Kelompok pro-Israel tersebut meneriakan slogan-slogan yang menyatakan perlawanan terhadap Iran. Mereka juga menghina Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.

Ebrahimi menambahkan, pemerintah Baku berusaha memaksakan kehendak mereka pada bangsa Azeri. Pemaksaan melalui parade homoseksual, penutupan masjid dan pelarangan dalam kegiatan keagamaan.

Kementerian Luar Negeri Iran, pada 22 Mei lalu memanggil Duta Besar Azerbaijan di Iran, Javanshir Akhundov. Mereka menyatakan protes terhadap aksi yang terjadi di depan kedutaan Iran di Baku.

Sebelumnya Kedutaan Iran di Baku telah mengeluarkan pernyataan keras, terkait protes di depan kedutaan. Duta Besar Iran di Baku Mohammad Baqer Bahrami meninggalkan Azerbaijan pada Senin (21/5) lalu sebagai bentuk protes.

Hubungan Iran dan Azerbaijan menegang, setelah Azerbaijan menandatangani kontrak senilai 1,5 miliar dolar dengan Israel. Kontrak tersebut terkait pembelian pesawat dengan sistem rudal.

Azerbaijan merupakan salah satu negara tetangga Iran. Ia merupakan produsen energi utama di Kaukasus. Azerbaijan merupakan pengekspor minyak ke Israel, imbalannya mereka dapat membeli senjata dan peralatan militer pada Israel.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement