REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar nama Afrika? Kerusuhan, perang, kelaparan? Jika ya, Anda tidak sepenuhnya salah. Namun, Afrika bukan hanya soal perang dan kelaparan saja.

Kira-kira itulah yang ingin disampaikan Kepala Grup Afrika yang juga Duta Besar Zimbabwe untuk Indonesia Alice Mageza. Menurutnya, kesan bahwa Afrika identik dengan kekerasan didapat dari media.

"Afrika lebih dari apa yang Anda baca atau lihat di media," ujarnya saat ditemui usai konferensi pers peringatan Hari Afrika, Jumat (25/5).

Hal senada juga diungkapkan oleh Duta Besar Somalia untuk Indonesia Mohamud Olow Barow. Ia mengatakan persepsi tersebut harus diubah dan langkah tersebut harus dimulai dari para jurnalis.

Ia mendukung adanya kunjungan dari para jurnalis Indonesia ke negara-negara Afrika. Dengan kunjungan tersebut, para jurnalis bisa melihat secara langsung kondisi Afrika dan menyampaikan hal tersebut kepada warga Indonesia.

"Ini tugas kalian semua para jurnalis untuk memberitakan yang sebenarnya dari Afrika," katanya kepada wartawan.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi di negara-negara Afrika setiap tahun mengalami peningkatan. Ini terbukti dari nilai perdagangan Indonesia dan Afrika yang meningkat menjadi lebih dari 2,5 miliar dolar AS pada pertengahan 2011. Bandingkan dengan periode yang sama pada 2010 yang mencatat 1,68 miliar dolar AS.

Menurutnya, produk-produk Indonesia, seperti mi instan dan barang kerajinan tangan sangat mudah ditemui di pasar-pasar di Afrika. Peminatnya pun tidak sedikit.

Ikuti Whatsapp Channel Republika