Sabtu 26 May 2012 16:14 WIB

Dikira Teroris, AS Tangkap Pria 'Linglung' Ini

Pesawat American Airlines yang mendarat di Bandara Internasional Miami, Amerika Serikat.
Pesawat American Airlines yang mendarat di Bandara Internasional Miami, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Petugas Bandara Internasional Miami, Amerika Serikat menangkap seorang pria di dalam pesawat yang diduga sebagai teroris, Jumat (25/5) waktu setempat. Penangkapan itu lantaran penumpang pesawat American Airlines itu tampak 'linglung' saat pesawat meluncur di landasan pacu pascamendarat.

Pria yang diketahui bernama ryan Snider (24) itu menghadapi tuntutan hukum cukup serius. Tapi, meski sempat menghebohkan, polisi memastikan Snider tidak terkait jaringan terorisme manapun.

Karena dinyatakan melanggar instruksi awak kabin selama proses penerbangan berlangsung, tak pelak Snider harus berurusan dengan FBI. Warganegara Kanada itu kini menghadapi tuntutan federal karena mencampuri urusan awak kabin.

"Tak ada penumpang yang cedera atau kerusakan pada pesawat tersebut. Tampaknya tak ada unsur terorisme dan Snider tak tercantum di dalam daftar orang yang dilarang terbang," kata Agen Khusus Michael Leverock di dalam satu pernyataan.

Snider bangkit dari kursinya dan bergegas ke bagian depan tak lama setelah pesawat tersebut mendarat dan sedang meluncur di landasan pacu dalam penerbangan dari Teluk Montego, Jamaika.

"Kami menghadapi pria yang kelihatannya linglung yang berdiri dari kursinya di Kabin Utama setelah pesawat mendarat di Miami, saat pesawat itu meluncur di landasan pacu," kata Juru Bicara American Airlines Ed Martelle di dalam satu surel, sebagaimana dikutip AFP.

"Ia tak mematuhi instruksi anggota awak kabin agar duduk dan kemudian bergerak ke arah depan pesawat, tempat ia dibekuk. Ia diserahkan kepada polisi saat pesawat tiba di gerbang," katanya.

Seorang pejabat bandara Miami mengatakan, beberapa penumpang lain ikut membantu awak penerbangan membekuk Snider. "Sebanyak 120 penumpang berada di dalam pesawat Boeing 757 itu," ungkap pejabat tersebut.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement