REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY---Para menteri luar negeri Liga Arab akan melakukan pertemuan darurat mengenai pembunuhan di Suriah di mana para pemantau PBB mengatakan pasukan pemerintah membunuh 92 orang, kata ketua organisasi itu yang kini dijabat Kuwait.
"Kuwait akan menghubungi para anggota Liga Arab untuk melakukan pertemuan mendadak tingkat menteri untuk mempelajari situasi dan melakukan tindakan guna mengakhiri tindakan keras terhadap rakyat Suriah," kata satu pernyataan kementerian luar negeri yang dikutip kantor berita resmi KUNA.
Kuwait juga telah menghubungi negara-negara regional dan internasional" untuk mendesak masyarakat internasional memikul tanggung jawab menghentikan pertumpahan darah itu," kata kementerian itu.
Pihaknya mengecam keras "kejahatan yang kejam yang dilakukan pasukan pemerintah Suriah di kota Houla yang telah membunuh puluhan orang, sebagian besar mareka adalah wanita dan anak-anak."
Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahayan Sabtu menyerukan pertemuan segera Liga Arab,dan mengatakan "pembunuhan itu menunjukkan kegagalan usaha-usaha internasional dan Arab untuk menghentikan aksi kekerasan terhadap warga sipil di Suriah."
Dewan Kerja Sama Teluk yang beranggotakan enam negara yaitu Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan UAE juga mendesak masyarakat internasional "memikul tanggung jawab."
Ratusan warga Kuwait termasuk para anggota parlemen melakukan unjuk rasa dekat kedubes Suriah Sabtu untuk mengecam pembunuhan itu. Para pemerotes menuntut pemerintah Kuwait mengirim senjata-senjata kepada pemberontak Tentara Pembebasan Suriah.