Senin 28 May 2012 05:48 WIB

Saat Krisis Nuklir, Jepang Tolak Mentah-mentah Bantuan AS

Peristiwa nuklir Fukushima Jepang
Foto: citypictures.org
Peristiwa nuklir Fukushima Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Perdagangan Jepang, Yukio Edano membeberkan bahwa Tokyo di saat mengalami krisis nuklir menolak tawaran bantuan Amerika Serikat untuk mengirim para teknisi nuklirnya ke negara ini untuk mengatasi krisis di Jepang.

Edano yang juga menjabat juru bicara pemerintah Jepang saat terjadinya krisis nuklir di bulan Maret 2011, hari Ahad (27/5) di depan komisi penyidik parlemen terkait peristiwa ini menyatakan, Duta besar AS untuk Jepang, John V. Roos menawarkan bantuan pengiriman para teknisi AS untuk bergabung dalam tim penanggulangan krisis yang dibentuk perdana menteri Jepang pasca tragedi Fukushima, demikian dilaporkan AFP.

Edano menambahkan, usulan tersebut diberikan AS pada 14 Maret yakni tiga hari setelah terjadinya bencana tsunami dan gempa bumi di Jepang, namun mengingat Tokyo dan Washington tidak mencapai kesepakatan dalam masalah ini maka usulan tersebut ditolak pemerintah Jepang.

Bencana tsunami dan gempa bumi tahun lalu mengakibatkan 900 ribu bahan radioaktif dari reaktor nuklir Fukushima tersebar dan mengancam kehidupan manusia.

Masih menurut sumber ini, tingkat radioaktif reaktor nuklir Fukushima yang tersebar di luar 20 persen lebih rendah dari tingkat radioaktif Chernobyl di Ukraina tahun 1986. Seluruh reaktor nuklir di Jepang pasca gempa bumi di bulan Maret tahun lalu secara bertahap diliburkan. 

 

sumber : IRIB/IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement