Senin 28 May 2012 21:34 WIB

Tudingan Taliban Racuni Ratusan Siswi tak Terbukti

Pejuang Taliban
Foto: 1001zones.com
Pejuang Taliban

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Dugaan peracunan siswi Afghanistan oleh gerilyawan Taliban secara teratur menjadi berita utama media massa lokal. Namun, tudingan tersebut sama sekali tidak terbukti.

Pada pekan lalu, media luas memberitakan 120 siswi sekolah di Provinsi Takhar, Afghanistan utara, dilarikan ke rumah sakit. Beberapa siswi dibawa dalam kondisi pingsan. Sementara, beberapa lainnya mengeluh sakit.

Pejabat setempat langsung menuduh Taliban mencemari udara dengan bubuk racun tak dikenal. Saat berkuasa pada 1996-2001, Taliban melarang anak perempuan mereka bersekolah.

Dalam dua kejadian lain pada tahun ini, serangan gas dan air beracun dituduh sebagai biang keladi atas kejadian pingsan massal di sekolah lain. Anak-anak itu selalu dibawa ke rumah sakit. Mereka biasanya dipulangkan tak lama setelahnya.

Pihak berwenang berjanji menyerahkan contoh dari anak perempuan tersebut untuk dikaji. Tapi, biasanya tidak lagi terdengar apa pun.

Tapi, penelisikan kantor berita Prancis AFP menemukan bahwa baik pemerintah maupun tentara NATO di Afghanistan tidak menemukan bukti peracunan. "Sejauh ini, tidak ada bukti atau jejak dari segala jenis racun atau gas dalam uji pemerintah," kata juru bicara kementerian dalam negeri, Sayed Edayat Hafiz.

Juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Asing NATO mengatakan bahwa pasukan sekutu itu mengumpulkan contoh setelah 200 siswa baru-baru ini dilaporkan sakit di sekolah menengah di Provinsi Khost.

"Uji laboratorium awal atas contoh udara, air dan bahan lain menunjukkan tidak ada senyawa organik apa pun, seperti, racun atau bahan beracun lain," kata Letnan Kolonel Jimmie Cummings. "Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan. Tapi pada saat ini, tidak ada zat asing zat menyebabkan gejala terlaporkan itu."

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement