REPUBLIKA.CO.ID, Perdana Menteri Kenya Raila Odinga mengatakan ledakan bom di tengah kota Nairobi hari Senin merupakan aksi terorisme. Ini bertentangan dengan pernyataan polisi yang menyebut ledakan itu akibat masalah listrik.
Berbicara di lokasi ledakan beberapa jam setelah kejadian, Odinga mengatakan Kenya diancam, tetapi tidak akan takut. Ledakan itu mencederai paling sedikit 27 orang dan menyebabkan kerusakan cukup parah terhadap sebuah bangunan di kawasan bisnis Nairobi.
Komisaris polisi Matthew Iteere mengatakan kepada wartawan bahwa ledakan itu mungkin disebabkan oleh malfungsi peralatan listrik. Tetapi asisten menteri keamanan dalam negeri, Orwa Ojode, mengatakan polisi sedang menyelidiki kemungkinan serangan granat.
Kenya dilanda serangkaian serangan granat yang menurut pihak berwenang dilakukan kelompok militan Somalia al-Shabab dan simpatisannya.
Kenya mengirim tentara ke Somalia Oktober lalu untuk memerangi al-Shabab, yang ditudingnya telah melakukan serangan penculikan melintas batas.