REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG - Korea Utara mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak memenuhi syarat untuk berbicara tentang masalah hak asasi manusia (HAM) atas negara-negara independen. Pernyataan itu dilansir oleh kantor berita resmi KCNA, Selasa.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan dalam satu pernyataan, bahwa laporan hak asasi manusia 2011 yang disiarkan Kamis lalu oleh AS adalah "alat politik", Korut menuding alat itu digunakan demi mewujudkan strategi Amerika menguasai dunia dengan memfitnah masalah hak asasi manusia negara lain.
Korea Utara selalu disebut dalam laporan itu pada saat Amerika Serikat menentang negara tersebut. AS, menurut pernyataan itu, selalu mencoba "mengisolasi dan menahan" Korea Utara dengan mengkritik masalah HAMnya.
Washington tidak memiliki kualifikasi moral untuk mengangkat isu hak asasi manusia Korea Utara selama Amerika Serikat lekat dengan "kebijakan bermusuhan anakronistik"nya terhadap Republik Demokrasi Rakyat Korea (DPRK, nama resmi Korea Utara)," kata pernyataan itu.
AS pada 24 Mei menyiarkan laporan kontroversial Tahunan HAM yang berjudul Laporan-Laporan Negara mengenai Praktik Hak Asasi Manusia untuk 2011.
Laporan itu mengklaim bahwa "keseluruhan kondisi hak asasi manusia tetap sangat miskin" di negara-negara termasuk Iran, Republik Demokratik Rakyat Korea, Turkmenistan, Uzbekistan, Suriah, Belarus dan China.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China Jumat lalu menggambarkan laporan pemerintah AS tentang praktek-praktek HAM China itu sebagai "bias". Juru bicara itu mendesak Amerika Serikat untuk berhenti ikut campur dalam urusan internal negara