Rabu 30 May 2012 16:55 WIB

Kofi Annan dan Dubes Iran Berembuk Soal Suriah

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bertemu Utusan PBB untuk Suriah Kofi Annan
Foto: Hamid Foroutan/AP
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bertemu Utusan PBB untuk Suriah Kofi Annan

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Utusan Khusus bersama PBB-Liga Arab untuk Suriah, Kofi Annan pada Selasa (29/5) malam berkonsultasi dengan Duta Besar Iran untuk Suriah Mohammad Reza Raoof Sheybani guna menemukan cara memecahkan krisis saat ini di Suriah. Kedua pihak bertemu di kediaman Annan di Damaskus dan membahas kemajuan terbaru dalam Rencana Annan.

Ancaman dan peluang Rencana Annan untuk menyelesaikan krisis Suriah serta upaya tertentu untuk menggagalkan rencana tersebut termasuk di antara topik yang dibicarakan. Sheybani menggarisbawahi bahwa kebijakan Iran adalah mendukung rencana Annan dengan beberapa syarat dan menambahkan bahwa sejak awal rencana, aksi kekerasan telah meningkat di Suriah.

Rencana enam pasal Kofi Annan, mantan Sekjen PBB itu, termasuk penarikan pasukan militer dan persenjataan berat dari kota, pembentukan gencatan senjata, perundingan politik, pengiriman bantuan kemanusiaan, pembebasan tahanan, dan mengeluarkan otorisasi untuk kegiatan media yang berbeda di Suriah.

Mengenai warga Iran yang diculik di Suriah, duta besar meminta Annan menekan kelompok-kelompok bersenjata untuk membebaskan mereka segera. Dia menjelaskan informasi baru tentang tiga pembalap Iran yang diculik baru-baru ini di utara Suriah oleh kelompok bersenjata dan menggarisbawahi perlunya upaya internasional dan regional untuk melepaskan semua orang Iran yang diculik di Suriah.

Pada tahun lalu, 29 warga Iran, termasuk 22 jamaah ziarah dan tujuh insinyur yang bekerja di pembangkit listrik di Suriah diculik. Dua puluh empat dari mereka telah dibebaskan dalam beberapa tahap, tapi lima insinyur masih berada di tangan kelompok bersenjata.

Annan tiba di Suriah Senin untuk kunjungan dua hari dan bertemu dengan Presiden Bashar al-Assad dan Menlu Suriah Walid al-Moalem.

sumber : Antara/IRNA-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement