REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak dunia turun tajam pada Rabu (Kamis pagi WIB) ke terendah multi-bulan, di tengah kekhawatiran tentang kemungkinan dana talangan Spanyol.
Minyak juga terpukul karena dolar melambung mendekati puncak dua tahun terhadap mata uang tunggal Eropa.
Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman pada Juli, jatuh 2,94 dolar AS menjadi ditutup pada 87,72 dolar AS per barel.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk Juli merosot menjadi 103,47 dolar AS per barel, terjun 3,21 dolar AS untuk hari itu.
Harga-harga terus memetakan penurunan prospek ekonomi di Eropa dan penurunan euro, yang jatuh 0,9 persen ke terendah 23-bulan dari 1,2370 dolar.
Sebuah penguatan greenback membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya, seperti euro. "Harga minyak mentah telah jatuh ... karena berlanjutnya kekhawatiran tentang stabilitas ekonomi Spanyol," kata analis Sucden, Myrto Sokou.
"Minyak Brent mundur secara tajam, mencapai terendah baru lima bulan, karena kekhawatiran tentang stabilitas ekonomi zona euro menekan selera resiko dan mendorong investor untuk melakukan aksi jual besar-besaran. Minyak mentah WTI juga mengikuti kecenderungan untuk menurun."
Analis Nic Brown dari Natixis mengatakan, penjualan bensin menguat selama liburan di Amerika Serikat pekan lalu, dan berpengaruh pada permintaan dari harga yang lebih rendah, bisa membantu mengurangi stok bahan bakar besar AS beberapa bulan terakhir.
"Kombinasi libur akhir pekan Memorial Day dan harga bensin jatuh mungkin cukup untuk meningkatkan permintaan bensin," kata Brown. "Dalam beberapa pekan terakhir, permintaan bensin telah perlahan pulih dibandingkan tingkat 2011.