REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangkaian pemboman di Baghdad, Kamis, menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai puluhan orang lagi, serta mengguncang suasana yang relatif tenang di ibu kota Irak itu dengan kerusuhan paling mematikan dalam beberapa pekan.
Beberapa mobil yang dipenuhi peledak dan bom pinggir jalan meledak di seluruh setengah lusin permukiman di Baghdad utara, selatan dan barat, sehingga mempertegas keprihatinan keamanan yang terus menyelimuti negeri tersebut. Sementara itu, perusahaan energi internasional bertemu di bagian tengah ibu kota Irak dalam upaya melancarkan eksplorasi gas dan minyak di seluruh negeri tersebut.
Secara keseluruhan, 16 orang tewas dan sedikitnya 56 orang lagi cedera dalam serangan itu, kata seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri dan dua sumber medis. Tiga orang lagi tewas dalam penembakan di Irak utara.
Serangan paling mematikan Kamis terjadi di permukiman Shuala, Baghdad utara, tempat satu bom mobil menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai 32 orang lagi, kata beberapa pejabat medis.
Seorang letnan satu polisi di Shuala mengatakan mobil itu dikemudikan oleh seorang penyerang bunuh diri.
Ledakan tersebut membuat beberapa toko di dekatnya rusak parah, dan jendela beberapa banguan yang berdampingan pecah, kata seorang wartawan AFP Kamis malam. Awak keadaan darurat masih berada di lokasi ledakan bersama dengan puluhan warga yang menangis.
"Saya tak merasakan apa-apa, tapi tiba-tiba saya terlempar ke udara dan saya menabrak pintu," kata seorang pengemudi taksi yang mengaku bernama Abu Qarrar, atau Bapak si Qarrar.