Jumat 01 Jun 2012 05:13 WIB

Harga Minyak Jatuh ke Titik Terendah

Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)
Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak jatuh ke terendah baru tujuh bulan, Kamis (Jumat pagi WIB), didorong oleh data lemah di Amerika Serikat dan reli dolar terhadap euro di tengah kekhawatiran kemungkinan dana talangan Spanyol, kata para dealer.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, jatuh 1,29 dolar AS menjadi berakhir di 85,53 dolar AS per barel, tingkat terendah sejak 20 Oktober.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli merosot 1,60 dolar AS menjadi menetap pada 101,87 dolar AS per barel.

Data AS tentang pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama dan pasar pekerjaan Mei mengindikasikan bahwa perekonomian terus berupaya untuk menambah kecepatan, sebuh tanda yang disukai para penjual di pasar minyak.

Laporan stok minyak mingguan AS untuk periode sampai 25 Mei menambah ke sentimen itu, dengan persediaan minyak mentah secara signifikan lebih tinggi sementara konsumsi bensin tetap relatif lemah.

Meskipun harga di pompa bahan bakar minyak terus jatuh sejak Maret, pengiriman bensin untuk empat minggu terakhir turun 2,6 persen dari setahun lalu, departemen energi mengatakan.

"Saya tidak tahu apakah angka (persediaan) itu sangat bearish, melainkan lebih dari yang pasar khawatirkan terhadap ekonomi global," Phil Flynn dari Price Futures Group mengatakan tentang tren pasar New York secara keseluruhan.

"Tingkat kemungkinan berikutnya adalah 85 dolar AS," kata Flynn menambahkan bahwa 80 dolar AS mungkin, mungkin untuk minyak mentah WTI."

Pelemahan euro dan masalah utang publik zona euro, mempertahankan kesuraman di atas perdagangan.

Euro menukik ke terendah 23-bulan pada 1,2364 dolar, membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk negara-negara zona euro.

Sementara itu Irak, Kamis, mengumumkan akan menggelar lelang energi kelima setelah penjualan blok eksplorasi energi ditutup dengan hanya terjual tiga dari 12 potensi yang diberikan.

Penjualan dua hari, yang pertama mengundang perusahaan minyak internasional untuk mengeksplorasi simpanan energi wilayah Irak sejak invasi pimpinan AS pada 2003, diakhiri dengan delapan blok tidak menerima tawaran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement