REPUBLIKA.CO.ID, Bagi Dmitry Rogozin, Indonesia bukanlah negeri asing dari antah berantah yang tak pernah didengarnya. Rupanya, Indonesia sudah akrab dengan dirinya.
Makanya, ketika pemerintahnya menunjuk dia untuk menjadi wakil perdana menteri yang menangani Indonesia dalam kabinet pemerintahan baru Rusia di bawah Presiden Putin disambutnya tanpa berpikir panjang.
Apalagi dalam sidang yang akan diadakan 25-26 Juni mendatang di Moskow, Dmitry Rogozin sebagai Co-chairs pada Sidang Komisi Bersama (SKB) VIII RI-Rusia bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI seperti diungkap Sekretaris Dua KBRI Moskow Enjay Diana.
"Saya langsung setuju ketika ditunjuk oleh Presiden untuk menangani Indonesia. Bagi saya Indonesia tidak asing lagi karena mertua saya pernah bertugas di Indonesia pada era Uni Soviet dan banyak bercerita kepada saya", ucap Dmitry Rogozin
Hal itu diungkapkan Dmitry Rogozin pada saat pertemuan dengan Dubes BLBP RI untuk Federasi Rusia beberapa waktu lalu di kantornya di Gedung Pemerintahan Federasi Rusia, Moskow.
Awal pertemuan bukannya membahas substansi, tetapi Wakil Perdana Menteri tersebut bercerita tentang Indonesia, antara lain yang sering didengar dari keluarganya.
Menurutnya, tidak sedikit buku tentang Indonesia dan suvenir dari Indonesia yang dimiliki sehingga terasa kehadiran Indonesia dalam keluarganya.
Wakil Perdana Menteri yang berbadan tinggi besar dan kekar itu terlihat menyimpan perasaan yang mendalam terhadap Indonesia yang tersirat dari nada bicaranya ketika menyebut nama Indonesia.
Sementara itu, Dubes Djauhari Oratmangun menyampaikan apresiasi terhadap pandangan Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia terhadap bangsa Indonesia dan hubungannya dengan Rusia.
Menurut Dubes Djauhari Oratmangun, kehadiran Rusia tidak hanya sebagai sahabat dekat bagi Indonesia, tetapi juga mitra strategis. Kerja sama di berbagai bidang yang berpotensi besar dapat diwujudkan untuk kepentingan kedua bangsa, ujarnya.