Jumat 01 Jun 2012 11:58 WIB

Aktivis Yaman Tuduh Serangan AS Salah Sasaran

Rep: Gita Amanda/ Red: Dewi Mardiani
Aktivis Perempuan Yaman dan pemenang Nobel Perdamaian 2011, Tawakul Karman.
Foto: Alarabiya
Aktivis Perempuan Yaman dan pemenang Nobel Perdamaian 2011, Tawakul Karman.

REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Aktivis Yaman dan pemenang Nobel Perdamaian 2011, Tawakul Karman, menuduh Amerika Serikat (AS) membunuh banyak warga sipil di Selatan Yaman. Tujuan awal AS untuk menghancurkan Al-Qaidah di wilayah tersebut, malah menjadi bumerang karena justru banyak menewaskan warga sipil di sana.

Karman mengatakan, serangan AS tidak benar-benar membunuh teroris seperti yang seharusnya dilakukan. Namun mereka justru membunuh perempuan dan pemuda di wilayah tersebut. Selama ini AS telah meningkatkan serangan terhadap apa yang dklaimnya sebagai kubu ekstrimis di Yaman. Para ekstrimis ini menjadi ancaman bagi negara-negara Barat dan negara Teluk. AS juga melatih tentara Yaman untuk memerangi Al-Qaidah.

Beberapa kepala suku di Yaman setuju bahwa serangan AS menjadi bumerang. Tak hanya karena menyebabkan banyak korban sipil, tapi juga membuat orang Yaman berbalik melawan pemerintah mereka dan Washington.

Karman menerima Nobel Perdamaian atas perannya memimpin protes anti-rezim. Ia juga menuduh mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, menjadi penyebab utama keberadaan dan pengaruh Al-Qaidah di Semenanjung Arab.

Sementara itu, ia berpendapat berbeda mengenai Presiden Yaman saat ini, Rabbuh Mansur al-Hadi. " Saya puas dengan transisi demokrasi di Yaman, kami yakin presiden baru Yaman akan mampu menghapus al-Qaeda," kata Karman, seperti dilansir Alarabiya, Jumat (1/6). Dia juga meminta Hadi untuk tidak menempatkan kerabat Saleh dalam lembaga keamanan. Sehingga, masyarakat Yaman merasa yakin rezim telah benar-benar digulingkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement