Jumat 01 Jun 2012 23:07 WIB

Galau Gara-gara Rokok, Inilah yang Diinginkan Rakyat Cina

Rokok, salah satu penyumbang tertinggi penyebab kematian. (ilustrasi)
Rokok, salah satu penyumbang tertinggi penyebab kematian. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI---Lebih dari 80 persen penduduk Shanghai menginginkan peraturan larangan merokok di dalam restoran dan tempat hiburan, demikian menurut sebuah survei.

Hasil survei tersebut menunjukkan menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat Cina, negara dengan konsumen tembakau terbesar di dunia, terhadap isu kesehatan.

Sekira seperempat dari 1,3 miliar penduduk Cina adalah perokok, atau sebanyak perokok di Amerika Serikat, menurut media nasional setempat.

Shanghai, salah satu kota terkemuka di Cina, mengesahkan undang-undang antirokok pertamanya pada 2010. Undang-undang tersebut mengatur larangan merokok di sejumlah tempat umum, seperti rumah sakit, kafe, restoran dan hotel.

Namun, sebuah survei yang dilakukan oleh Komisi Promosi Kesehatan Shanghai (SHPC) terhadap 15.000 penduduk, menunjukkan bahwa kebanyakan responden mendukung total larangan merokok di restoran, tempat hiburan dan semua tempat kerja.

Dalam hasil survei, 60 persen responden menyarankan bahwa bungkus rokok harus menampilkan label peringatan risiko gangguan kesehatan dan lebih dari 50 persen responden menentang acara amal yang disponsori oleh perusahaan produsen rokok.

Kementerian Kesehatan Cina, dalam sebuah laporan memperingatkan bahwa lebih dari tiga juta warga Cina akan meninggal karena penyakit yang diakibatkan oleh rokok pada 2050, jika tidak ada tindakan pencegahan.

Pemerintah Shanghai akan memulai diskusi yang bertujuan untuk membuat larangan merokok yang lengkap di seluruh area umum dalam ruangan, menurut harian Shanghai Daily.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement