Jumat 01 Jun 2012 18:26 WIB

Ribuan Orang Demo Kenang Insiden Mavi Marmara

Rep: Lingga Permesti/ Red: Karta Raharja Ucu
Kapal aktivis Mavi Marmara
Kapal aktivis Mavi Marmara

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Ribuan orang berunjuk rasa di Istanbul, Turki, untuk memperingati dua tahun peristiwa Mavi Marmara, Kamis (31/5). Unjuk rasa tersebut sekaligus mengenang sembilan korban serangan mematikan Israel terhadap armada bantuan Mavi Marmara ke Jalur Gaza pada 31 Mei 2010.

Massa berkumpul di Lapangan Taksim di bawah bendera Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH), salah satu penyelenggara armada yang mencoba menerobos blokade laut Israel atas wilayah yang dikuasai Hamas Palestina. Para demonstran, yang sebagian besarnya wanita, meneriakkan slogan-slogan dan melambaikan spanduk melawan Israel, dan meminta agar para pelaku serangan harus bertanggung jawab.

Aksi itu terjadi beberapa hari setelah pengadilan Istanbul menyetujui dakwaan terhadap empat komandan Israel, di mana jaksa menuntut hukuman seumur hidup untuk beberapa peran mereka dalam serangan armada yang mematikan.

Sebelumnya, Israel menawarkan uang sebesar enam juta dolar AS untuk keluarga korban peristiwa Mavi Marmara agar mereka tidak mengajukan tuntutan terhadap militer Israel. Namun, pihak Israel tidak mengeluarkan komentar atas penawaran tersebut.

Peristiwa diserangnya Mavi Marmara, terjadi pada Mei 2010 saat salah satu kapal rombongan Freedom Flotilla yang mengangkut aktivis internasional untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza. Namun, militer Israel mencoba mencegah rombongan itu masuk ke Gaza dengan menyerang Mavi Marmara saat rombongan kapal masih berada di wilayah perairan internasional.

Serangan pasukan elit Israel itu menyebabkan sembilan aktivis Turki tewas sehingga membuat pemerintah Turki berang. Hubungan Turki dan Israel pun menegang dan puncaknya Turki mengusir dubes Israel. Turki meminta Israel menyampaikan permohonan maaf secara terbuka, tapi Israel menolak dan hanya menyatakan penyesalan atas insiden Mavi Marmara.

sumber : al-arabiya.net
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement