REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Seorang brigadir jenderal Suriah tewas tertembak kelompok bersenjata pada Sabtu waktu setempat. Dia tewas bersama sopirnya di daerah pinggiran kota dekat ibu kota Suriah, Damaskus.

''Perwira tinggi itu telah menjadi target sejak dalam perjalanan pagi menuju pekerjaannya di daerah Ghouta timur dekat Damaskus,'' tulis SANA.

Pembunuhan itu sebagai bagian dari kecenderungan kekerasan yang terus berkembang. Pembunuhan menargetkan para perwira militer dan siapa saja yang berafiliasi kepada pemerintah Suriah.

Krisis Suriah tampaknya meluncur menuju keretakan sektarian. Hal tersebut sebagai balas dendam kejahatan dan konflik sektarian yang telah mencapai tingkat tertinggi baru selama beberapa bulan terakhir dari 15 bulan kerusuhan.

Masyarakat internasional masih melakukan unjuk rasa di balik rencana perdamaian enam pasal yang dinegosiasikan oleh utusan internasional Kofi Annan. Namun, beberapa suara telah bergabung dengan suara Qatar dan Arab Saudi yang menyerukan mempersenjatai serta mendanai pemberontak.

Hal tersebu menunjukkan keinginan kuat mereka untuk mengusir pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dengan kekerasan ketimbang duduk di meja dialog untuk memecahkan krisis berkepanjangan itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika