REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR -- Sebanyak 31 gerilyawan Taliban tewas dalam bentrokan dengan militer dan operasi-operasi polisi selama sepekan terakhir. Bentrokan terjadi di provinsi Afghanistan selatan, Kandahar, pekan lalu.

"Sebanyak 31 gerilyawan Taliban, termasuk empat calon pelaku bom bunuh diri, tewas di kota Kandahar dan daerah-daerah sekitarnya oleh Polisi Nasional Afghanistan (ANP) selama tujuh hari terakhir," kata Wakil Kepala Polisi Provinsi Kandahar, Rahmatullah Atrafi, Sabtu waktu setempat. ''Lima tersangka lainnya terluka dan 21 gerilyawan lainnya ditahan.''

Dia menambahkan ANP juga menemukan dan menyita senjata serta bahan-bahan peledak. Mereka juga menemukan obat dan opium."

Para gerilyawan Taliban, yang telah melakukan pemberontakan selama satu dekade, meluncurkan ofensif musim semi terhadap pasukan Afghanistan dan NATO sejak 3 Mei lalu. Pasukan koalisi Afghanistan dan NATO telah memberikan tekanan pada gerilyawan sejak awal musim semi. Namun, kelompok militan melakukan pembalasan dengan melakukan serangan bunuh diri dan pemboman pinggir jalan terhadap pasukan keamanan.

Sebanyak 14 Taliban bersenjata dengan rompi bunuh diri dan senjata lainnya tewas. Sebanyak 20 warga sipil cedera ketika Taliban meledakkan sebuah bom truk bunuh diri dan meluncurkan serangan terhadap satu pangkalan militer AS di timur Provinsi Khost pada Jumat siang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika