REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Myanmar dan Cina akan menjadi teman yang lebih baik pada saat negara Asia Tenggara itu memperdalam reformasi politik dan ekonominya, kata Aung San Suu Kyi, pemimpin oposisi Myanmar Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Jumat (1/6).
"Saya kira ada kemungkinan terjalin persahabatan yang semakin besar di antara rakyat kita, terutama generasi muda," katanya kepada Xinhua pada Forum Ekonomi Dunia di Asia Timur.
Keterbukaan yang dibawa oleh reformasi akan lebih meningkatkan hubungan antara kedua negara, katanya. "Myanmar adalah negara demokrasi parlementer dan kami berteman sangat baik dengan Cina.. Saya tidak melihat mengapa kita tidak bisa terus menjadi teman baik ..." katanya menambahkan.
Aung San Suu Kyi, juga anggota parlemen, berada di Thailand untuk kunjungan pertamanya ke luar negeri setelah 24 tahun dijebloskan dalam tahanan rumah oleh rezim militer yang lalu. Ia menghadiri dan menyampaikan pidato pada Forum Ekonomi Dunia di Asia Timur.