REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Tidak ada korban selamat diantara 147 orang yang berada di dalam sebuah pesawat penumpang domestik yang jatuh di kota Lagos, Nigeria, Ahad kata seorang pejabat Badan Penanganan Darurat Nasional (NEMA) kepada Reuters.
Pesawat itu, yang dioperasikan oleh perusahaan penerbangan swasta Dana Air, sedang dalam penerbangan dari Abuja, ibu kota Nigeria, ketika jatuh menghantam sebuah bangunan dua lantai di kawasan penduduk miskin di Lagos, kata sejumlah pejabat dan saksi.
Ribuan orang memadati lokasi sekitar puing-puing pesawat yang mengepulkan asap hitam di daerah pinggiran Agege, Lagos.
Sejumlah saksi mengatakan, mereka melihat pesawat itu menghantam sebuah bangunan dan meledak dalam kobaran api.
Beberapa orang tertegun, sementara yang lain mengambil gambar dengan ponsel berkamera mereka di lokasi kecelakaan, di sebuah kawasan dimana rumah-rumah beratap seng terlihat berderet di jalan berlumpur.
Para pejabat Dana Air dan pihak berwenang penerbangan sipil belum memberikan pernyataan mengenai kecelakaan itu atau korban.
Kecelakaan udara biasa terjadi di Nigeria, negara dengan ekonomi terbesar kedua di Afrika yang memiliki catatan buruk mengenai keamanan penerbangan.
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengumumkan masa berkabung nasional tiga hari setelah kecelakaan pesawat pada Minggu itu.
Jonathan "mengumumkan masa berkabung nasional tiga hari bagi mereka semua yang meninggal dalam kecelakaan pesawat Dana Air di Lagos hari ini," kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
"Presiden Jonathan, yang telah membatalkan seluruh acara pemerintah yang dijadwalkan berlangsung besok, juga memerintahkan pengibaran bendera Nigeria setengah tiang selama masa berkabung tiga hari," kata pernyataan itu.
"Presiden juga telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas kecelakaan tersebut," tambahnya.